Pernah mencoba memotret dengan
teknik light painting? kalau belum anda harus mencobanya. Memotret dengan
teknik light painting adalah hal yang sangat mengasyikkan dan salah satu penggunaan
kreatif shutter speed. Dalam fotografi light painting, kita membuka
shutter dalam waktu yang cukup lama (long exposure), memotret dalam kegelapan
dan mengarahkan sumber cahaya terarah (misal lampu senter) pada beberapa titik
obyek foto dalam rentang sepanjang shutter terbuka.
Teknik foto light painting atau
light graffiti tidak membutuhkan banyak biaya, hal utama yang membedakan foto
light painting bagus dan yang biasa-biasa saja adalah kreatifitas dan kemauan
kita untuk mencoba. Dengan teknik ini, kita menggunakan sumber cahaya sebagai
kuas layaknya lukisan.
Tujuan utama teknik foto “melukis
dengan cahaya” adalah kita menerangi beberapa area atau titik pada obyek
sehingga hanya hanya daerah yang diterangi tersebut yang terekam di foto.
Penggunaan kreatif lain adalah untuk membentuk pola cahaya yang unik. Semua
tergantung visi anda.
Apa Saja Yang Dibutuhkan?
Beberapa peralatan yang dibutuhkan untuk mencoba
teknik ligh painting:
1. Sebuah kamera dengan kontrol manual,
terutama yang dilengkpai dengan mode bulb. Ini diperlukan karena waktu
exposure bisa diatas 30 detik. Sebagai contoh, foto mobil diatas dihasilkan
dengan 113 detik.
2. Sebuah tripod.
3. Sumber cahaya: lampu senter, flash eksternal,
lampu belajar, obor elektrik, lilin dll sesuai selera. Makin beragam sumber
cahaya serta pilihan warnanya makin banyak opsi kreatif kita.
4. Shutter release, atau jika tidak teman yang
rela memencet tombol shutter
Foto Light Painting: Uji Coba Pertama
Foto light
painting bisa dicapai dengan banyak cara, namun kalau anda baru pertama kali
mencoba berikut beberapa langkah awal yang bisa diikuti:
1. Cari
tempat yang gelap. Anda bisa mencobanya dikamar dengan lampu dimatikan. Jika
anda mencobanya di luar ruangan, usahakan tidak ada sumber cahaya lain yang
masuk ke foto (memang tdak harus tapi untuk awal agar lebih mudah).
2. Tentukan obyek
foto yang akan anda sinari, lalu tentukan bagaimana anda akan menyinarinya.
3. Alternatif lain
adalah memotret pola sumber cahaya: anda bisa menggunakan lampu senter untuk
menulis kata atau meniru bentuk tertentu.
4. Set kamera di
posisi bulb mode.
5. Gunakan
aperture yang moderat. Antara f/4 sampai F/8 adalah pilihan awal yang bagus.
6. Gunakan kabel
release shutter lalu kunci di posisi lock, kalau anda tidak memiliki kabel
release cari teman yang mau memencetkan tombol shutter sesuai waktu exposure
yang dibutuhkan.
7. Sekarang
mulailah gunakan sumber cahaya untuk menerangi beberapa titik/area obyek foto
atau mulailah membuat bentuk sesuai keinginan anda tadi.
8. Usahakan anda
tidak berdiri antara sumber cahaya dan lensa, kalau cahaya dari lampu ke lensa
terhalang oleh badan anda maka hasil foto akan tampak ada siluetnya.
9. Usahakan lama
penyinaran antara satu titik ke titik lain sama waktunya agar hasil foto tampak
lebih halus.
10. Setelah
selesai ‘melukis’, lepaskan tombol shutter (atau kabel release).
11. Lihat hasil
akhir foto, kalau anda belum puas dengan foto akhir, ulangi lagi. Kadang
diperlukan beberapa kali usaha untuk menentukan waktu exposure yang bagus
sesuai dengan kekuatan sumber cahaya anda.
F/4, 240 detik, bulb.
Perhatikan bahwa kedua model diatas harus berpindah dari satu titik ke titik
lain.
Eksperimen Adalah Kunci
Agak susah untuk
mengetahui waktu exposure yang pas di mode bulb hanya dengan sekali percobaan,
maka jika foto pertama terlihat jelek ulangi lagi dan sesuaikan waktu. Anda
bisa menggunakan timer untuk menentukan waktu bulb yang paling pas. Jangan lupa
juga cobalah sumber cahaya yang bervariasi. Cobalah beberapa warna sumber
cahaya: merah, biru, kuning dll. Cobalah variasikan obyek foto. Kreatifitas itu
menyenangkan bukan?
Nah selamat
mencoba!
0 comments:
Post a Comment